Berita  

Lombok Barat: Lahan Kosong Desa Senggigi Jadi Kebun Produktif

Lombok Barat, NTB – Sinergi antara Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dengan masyarakat kembali terjalin erat dalam upaya mendukung program strategis pemerintah. Kali ini, inisiatif datang dari Kepolisian Sektor (Polsek) Batulayar, Polres Lombok Barat, Polda NTB, yang secara aktif mengajak warga Desa Senggigi untuk memanfaatkan lahan kosong menjadi area produktif pertanian. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kolektif untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, dimulai dari tingkat komunitas paling bawah.

Melalui kegiatan silaturahmi dan sambang desa yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas, sosialisasi intensif digalakkan di Dusun Kerandangan, Desa Senggigi. Fokus utama kegiatan ini adalah mendorong warga agar tidak membiarkan satu jengkal pun lahan tak tergarap, melainkan mengubahnya menjadi kebun sayuran produktif. Tanaman yang dipromosikan pun disesuaikan dengan kebutuhan sehari-hari dan potensi hasil cepat, seperti cabai, terong, dan tomat.

Strategi Polsek Batulayar dalam Mendukung Ketahanan Pangan Masyarakat

Program ketahanan pangan yang digagas oleh Pemerintah Republik Indonesia menjadi prioritas nasional, terutama dalam menghadapi dinamika ekonomi dan tantangan perubahan iklim global. Dalam konteks lokal di Kecamatan Batulayar, Polsek Batulayar mengambil peran proaktif dalam implementasi program ini dengan pendekatan yang langsung menyentuh masyarakat, yaitu melalui pemanfaatan lahan kosong.

Kapolsek Batulayar, Kompol I Putu Kardhianto, S.H., M.H., menjelaskan bahwa inisiatif ini bukan hanya sebatas kegiatan formal, tetapi merupakan wujud nyata kepedulian Polri terhadap kesejahteraan dan kemandirian masyarakat di wilayah hukumnya. Beliau menekankan pentingnya peran aktif setiap individu dan keluarga dalam menciptakan sumber pangan mandiri.

“Kami, dari Polsek Batulayar, menyadari betul bahwa ketahanan pangan dimulai dari dapur setiap rumah tangga. Jika setiap keluarga mampu memenuhi kebutuhan pangan hariannya dari hasil kebun sendiri, maka ketahanan pangan di tingkat desa akan kuat, dan otomatis akan memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujar Kompol I Putu Kardhianto dalam pernyataannya, Selasa (18/11/2025). Beliau menambahkan bahwa kegiatan sambang ini adalah salah satu inisiatif untuk memperkuat program tersebut melalui sektor pertanian dan peternakan.

Optimalisasi Lahan Kosong: Solusi Cerdas Hadapi Tantangan Ekonomi

Pemanfaatan lahan kosong, baik itu di pekarangan rumah, sela-sela bangunan, maupun area yang selama ini terbengkalai, menjadi solusi cerdas dan praktis untuk meningkatkan ketersediaan pangan lokal. Di Dusun Kerandangan, Desa Senggigi, yang memiliki potensi lahan cukup besar, Bhabinkamtibmas mengajak warga untuk segera memulai penanaman.

Jenis tanaman seperti cabai, terong, dan tomat dipilih karena memiliki siklus panen yang relatif cepat dan merupakan komoditas yang hampir selalu dibutuhkan dalam konsumsi rumah tangga sehari-hari. Dengan menanam sendiri, warga tidak hanya mendapatkan sayuran yang lebih segar dan organik, tetapi juga dapat menekan pengeluaran belanja harian secara signifikan. Selain itu, jika hasil panen melimpah, kelebihannya dapat dijual, yang secara tidak langsung akan meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.

Program ini juga berfungsi sebagai edukasi praktis mengenai teknik dasar berkebun dan pentingnya menjaga ekosistem lingkungan. Hal ini sejalan dengan tren urban farming atau pertanian perkotaan yang sedang populer, meskipun diterapkan di lingkungan desa. Tujuannya adalah memastikan bahwa masyarakat memiliki akses yang mudah dan terjangkau terhadap pangan bergizi.

Dampak Positif dan Ajakan Berkelanjutan kepada Masyarakat

Inisiatif Polsek Batulayar ini mendapat sambutan positif dari warga Dusun Kerandangan. Kedatangan Bhabinkamtibmas yang tidak hanya bertugas menjaga keamanan, tetapi juga membawa solusi konkret untuk kesejahteraan, telah mempererat hubungan harmonis antara Polri dan masyarakat.

Kompol I Putu Kardhianto berharap agar gerakan pemanfaatan lahan kosong ini dapat terus berlanjut dan menjadi budaya di seluruh wilayah Kecamatan Batulayar.

“Kami mengajak seluruh warga Desa Senggigi dan desa-desa lain untuk tidak ragu memulai. Lahan yang tadinya tak produktif, kini bisa menjadi sumber kehidupan yang menjanjikan. Ini adalah langkah kecil namun berdampak besar. Mari kita jadikan wilayah kita mandiri pangan, sejahtera, dan bebas dari kerawanan pangan,” tegasnya, memberikan dorongan semangat kepada masyarakat.

Dukungan penuh dari aparat kepolisian dalam bentuk sosialisasi, pendampingan, dan monitoring diharapkan dapat memicu inisiatif swadaya masyarakat lainnya, sehingga program ketahanan pangan tidak hanya menjadi program pemerintah, tetapi menjadi gerakan kolektif seluruh elemen bangsa. Dengan sinergi yang kuat antara aparat dan warga, upaya mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia, dimulai dari Lombok Barat, akan semakin nyata.